Nike Inc., perusahaan sportswear asal Amerika Serikat, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di divisi teknologinya. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi internal yang lebih luas, termasuk pengalihan sebagian pekerjaan ke vendor eksternal.

Perusahaan mengonfirmasi kabar tersebut kepada Reuters pada Senin (20/5), tanpa merinci jumlah karyawan yang terdampak maupun total tenaga kerja divisi terkait.

Baca Juga: Tak Ada PHK Panasonic di RI, Kemenperin Optimis Sektor Elektronik Akan Terus Tumbuh

Restrukturisasi ini dilakukan di tengah tekanan bisnis yang dihadapi Nike, termasuk turunnya minat konsumen dan meningkatnya persaingan dari merek-merek baru yang dinilai lebih trendi dan inovatif.

Nike sebelumnya memperkirakan penurunan pendapatan pada kuartal keempat yang lebih dalam dari prediksi analis. Situasi ini memperkuat sinyal bahwa perusahaan tengah menghadapi masa sulit dalam mempertahankan relevansi di pasar yang cepat berubah.

Baca Juga: Karyawan Ford Gelar Demonstrasi Imbas Rencana PHK

Sejak resmi menjabat pada Oktober 2024, CEO baru Nike, Elliott Hill, telah mengusung strategi pemulihan dengan merombak struktur kepemimpinan senior sejak awal Mei 2025. Hill diberi mandat membalikkan performa bisnis Nike yang dianggap kehilangan sentuhan inovatif dalam desain produk sepatu.

Bloomberg News menjadi media pertama yang melaporkan langkah PHK ini.