时间:2025-05-20 22:26:34 来源:网络整理 编辑:百科
Jakarta, CNN Indonesia-- Italia menjadi primadona bagi wisatawan. Bagaimana tidak? Negara itu kaya a quickq快客官网苹果下载
Italia menjadi primadona bagi wisatawan. Bagaimana tidak? Negara itu kaya akan kilang-kilang anggur tua yang melegenda dan kuliner daerah yang terkenal di seluruh dunia, pizza.
Namun, ada salah satu daerah Italia, yang selain menyimpan harta karun bagi wisatawan, rupanya juga memiliki sisi kelam. Daerah ini bahkan menjadi tempat yang paling dihindari bagi siapa pun yang bepergian ke Italia.
Segitiga Kematian, sebuah area dekat Ibu Kota Sisilia, Palermo, Italia, yang meliputi Kota Bagheria, adalah sarang dari mafia yang mengerikan nan brutal.
Pilihan Redaksi
|
Bahkan nama area tersebut berasal dari tahun 1980-an, ketika mafia melakukan serangkaian aksi pembunuhan di kawasan Bagheria, Casteldaccia, serta Altavilla Milicia, dekat area tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari South China Morning Post, hingga hari ini Bagheria, yang berpenduduk sekitar 50 ribu jiwa, masih menjadi benteng Mafia Sisilia, yang dikenal oleh penduduk lokal dengan nama Cosa Nostra.
Dahulu, kota ini menjadi sorotan ketika para mafia Cosa Nostra menyiksa dan membunuh korban mereka secara brutal di sebuah pabrik paku terpencil dan terbengkalai. Mayat-mayat korban mereka lalu dilarutkan dalam asam klorida.
Saat ini, pergerakan mafia di sana menjadi lebih tertutup. Namun, meski tak banyak terjadi pertumpahan darah seperti dahulu, mereka tetap memegang kendali ketat atas wilayah tersebut.
"Bagheria masih merupakan kota mafia," kata seorang aktivis dari pusat anti-mafia, Pio La Torre, di Palermo.
Warisan suram kelompok ini masih terlihat dengan sangat jelas, terbukti dari bangunan-bangunan yang tampak merusak keindahan mata.
"Dari pegunungan hingga lautan, kota ini tertutup beton," lanjut aktivis tersebut. Banyak bisnis-bisnis di sana yang masih membayar "pizzo" atau uang jaminan keamanan yang diperas oleh mafia.
Tak hanya melakukan pembunuhan, penyiksaan, dan aksi pemalakan, mafia di sana juga menguasai perdagangan narkoba di Bagheria, sehingga, kota tersebut harus berjuang melawan angka pengangguran yang tinggi
Perkembangan Bagheria telah diluluhlantakkan oleh mafia. Meskipun kota itu berusaha keras memberantas pengaruh kelompok tersebut, dengan cara meminta orang-orang menolak membayar pizzo hingga menyita properti milik mafia, hampir mustahil untuk menghilangkan akar organisasi yang sudah terlanjur mengakar itu.
"Mafia merasa betah di sini," ucap aktivis itu lagi.
Setelah Perang Dunia II, mafia mulai berfokus pada penjualan properti, berharap memperoleh uang secara cepat dengan menjual bangunan beton yang jelek.
Diperkirakan dua juta bangunan ilegal telah didirikan di Sisilia, sebuah praktik yang disebut masyarakat sebagai abusivismo edilizio (konstruksi yang kasar), dalam bahasa Italia. Dari setiap 100 bangunan di Sisilia yang didirikan secara ilegal, terdapat 48 bangunan tanpa izin di antaranya.
Cara mafia beroperasi di Sisilia dan di wilayah lainnya di Italia telah berubah sejak 1990-an, dan Cosa Nostra telah kehilangan sebagian besar kekuasaan mereka, kata para ahli. Akibatnya, kini lebih sulit untuk mendeteksi aktivitas mereka. Alih-ali pertumpahan darah, kini petinggi mafia fokus pada kejahatan keuangan dan menyusup ke sendi-sendi perekonomian.
"Saat ini, inti bisnis mereka adalah perdagangan narkoba dan pemerasan, yang dapat mereka lakukan secara mandiri," ucap aktivis Pio La Torre.
Ratusan ribu orang di kota-kota besar di Italia turun ke jalan tiap tahunnya untuk berdemonstrasi menentang mafia. Di tempat lain, pusat-pusat anti-mafia seperti Pio La Torre dan individu lainnya mencoba melawan mereka dengan fokus terhadap pemberdayaan pemuda, mengorganisasi demonstrasi, atau menolak membayar pizzo.
Namun, bagi banyak orang, aksi-aksi pemberantasan tersebut telah lama berakhir dengan kepasrahan. Sebuah survei oleh mahasiswa Italia yang ditugaskan Pio La Torre mengungkapkan bahwa hanya satu dari lima orang yang percaya mafia dapat dikalahkan.
Pastikan Sektor Perikanan Tetap Produktif, KKP Gencar Promosi dan Perluas Pasar2025-05-20 22:17
PPSU Cempaka Putih Wafat saat Bekerja, Pemprov DKI: Hak2025-05-20 21:08
Direksi Titipan Biang Kerok? Pramono Anung akan Bongkar Habis Manajemen Bobrok Bank DKI2025-05-20 20:51
Warganet Ngeluh Tarif Parkir Rp60 Ribu di Tanah Abang, Kadishub DKI Minta Gunakan Parkiran Resmi2025-05-20 20:42
Tertinggi di Indonesia, Nilai Investasi di Jakarta Tahun 2022 Capai Rp108,9 Triliun2025-05-20 20:40
Isi Aturan Kepmenpan2025-05-20 20:30
HPP Gabah Petani Naik per 15 Januari 2025, Cek Rinciannya di Sini2025-05-20 20:11
Mas Dhito Gandeng Ansor Hapus Kemiskinan Ekstrem2025-05-20 20:05
Polri Tangani 21 Kasus Pidana Pemilu, 6 di Antaranya Politik Uang2025-05-20 19:59
Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Kemenperin: Tidak Masuk dalam Hitungan TKDN2025-05-20 19:41
Utang Jadi Sorotan, Dolar Melemah Usai Penurunan Peringkat Kredit AS2025-05-20 22:25
Direksi Titipan Biang Kerok? Pramono Anung akan Bongkar Habis Manajemen Bobrok Bank DKI2025-05-20 21:32
Pramono Dihujat Buntut Gowes di JLNT Casablanca, Stafsus Pasang Badan: Bukan Inisiatif Gubernur!2025-05-20 21:28
Ramai Protes Usia Pensiun Pekerja Naik Jadi 59 Tahun, Kemnaker Buka Suara2025-05-20 21:22
Timnas AMIN Jelaskan Alasan Anies Bawa Orang Tua Harun Al Rasyid Dalam Debat Perdana Capres2025-05-20 20:14
Wow! Ternyata KAI Mempunyai 5 Terowongan Kereta Api Terpanjang di Indonesia2025-05-20 20:13
Jadwal Misa Rabu Abu 2025 di Gereja Katedral Jakarta2025-05-20 20:12
Hardiknas: Bank Mandiri Perkuat Pilar Sosial ESG Lewat Inisiatif Pendidikan Inklusif2025-05-20 19:54
Khawatir Ada Kasus Gagal Ginjal Akut Belum Dilaporkan, Dinkes DKI Sisir RS di Jakarta2025-05-20 19:47
Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo2025-05-20 19:45