KPK Amankan Rp 6,8 Miliar dari OTT Pekanbaru, Tetapkan 3 Tersangka Termasuk Risnandar
JAKARTA,quickq电脑版一个月多少钱 DISWAY.ID --Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan uang sekitar Rp 6.820.000.000 atau Rp 6,8 miliar dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan di Pekanbaru, Riau.
Dari OTT yang dilakukan KPK, tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari rangkaian kegiatan tersebut, Tim KPK mengamankan total 9 orang, yakni 8 orang di wilayah pekanbaru dan 1 orang di wilayah Jakarta, serta sejumlah uang dengan total sekitar Rp6.820.000.000," ujar Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron pada Rabu, 4 Desember 2024, dini hari.
BACA JUGA:BPOM Umumkan 55 Produk Kosmetik Mengandung Merkuri hingga Bahan Pewarna, Ingatkan Efeknya
BACA JUGA:Gerindra Bela Bapak Penjual Es Teh yang Diejek Gus Miftah, Bakal Diberi Bantuan Modal Usaha!
Dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Senin, 2 Desember 2024, Pejabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar bersama sejumlah pihak lain diamankan dan ditetapkan jadi tersangka.
"KPK selanjutnya melakukan serangkaian pemeriksaan dan telah menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menaikan perkara ini ke tahap penyidikan, dengan menetapkan tiga orang sebagai Tersangka," jelas Ghufron.
Ghufron menjelaskan, diduga telah terjadi pemotongan anggaran Ganti Uang (GU) di Bagian Umum Sekretariat Daer Kota Pekabaru sejak bulan Juli 2024.
Hal ini untuk kepentingan Risnanda Mahiwa selaku Pj. Wali Kota Pekabaru dan Indra Pomi Nasution (IPN) selaku Sekda Kota Pekanbaru.
BACA JUGA: Percepat Target Ekonomi 8 Persen, Kemenperin Akan Dorong Pertumbuhan Kawasan Industri
BACA JUGA:34 Ribu Pegawai Kementerian ATR/BPN Akan Jadi Duta Penyebar Informasi Kebijakan Pemerintah
Plt. Kabag Umum Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Novin Karmila (NK) yang dibantu staf Plt. Bagian Umum, Mariya Ulfa (MU) dan Tengku Suhaila (TS) diduga mancatat uang keluar maupun uang masuk terkait pemotongan anggaran GU.
NK juga berperan melakukan penyetoran uang kepada RM dan IPN melalui ajudan Pj. Walikota Pekanbaru.
"Bahwa pada November 2024, terdapat penambahan anggaran Setda diantaranya untuk anggaran Makan Minum (APBDP 2024). Dari penambahan ini diduga PJ. Walikota menerima jatah uang sebesar Rp 2,5 miliar," tutur Ghufron.
- 1
- 2
- »
下一篇:Kasus Corona di Jakarta Belum Susut, Waspada Yah...
相关文章:
- Sekda Jabar Jadi Tersangka Suap, Iwa Tak Nongol di Rumah
- Stok Beras Bulog Menipis, Jokowi: Terpaksa Harus Impor!
- 西班牙美术留学院校以及申请要求
- 5 Meninggal dan 240 Orang Masuk Rumah Sakit Gara
- Duh! IHSG pada Perdagangan Hari Ini Dibuka Lesu ke Level 7.176
- 西班牙美术留学院校以及申请要求
- Anies Akui Angka Pengangguran Jakarta Tinggi Akibat Pandemi
- 华盛顿圣路易斯大学建筑学专业解读!
- Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan Buntut Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya
- China Ketar
相关推荐:
- Suspensi Dicabut, Saham Emiten Kemasan PACK Langsung Terbang
- 全世界最好的美院:佛罗伦萨美术学院
- 日本艺术类研究生大学排名
- Divonis 18 Tahun Penjara, Zul Zivilia: Saya Tak Terima
- Menko Polhukam Bakal Pimpin Upacara Pemakaman Wapres ke
- 日本留学服装设计专业介绍
- 香港理工大学建筑专业好申请吗?
- Pasien Positif di Wisma Atlet Bertambah 106 Orang
- Polisi Berhasil Tangkap Penjambret Kalung Emas yang Viral di Medsos
- 5 Ciri Nyamuk Penyebab DBD, Tak Sama dengan Nyamuk Lain
- Polri: Hasil Jual Narkoba Caleg PKS Sofyan Dipakai untuk Kampanye
- Kepemilikan Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis Mulai Dibongkar Kejagung
- BBTN Bocorkan Rencana Usai Resmi Caplok Bank Victoria Syariah
- Market Kripto Merosot, Harga Bitcoin Koreksi ke US$106.000
- Bukan CVR, Ternyata Tim SAR Hanya Temukan Casingnya Aja
- Polri Gagalkan 20.272 Pil Ekstasi yang Dikirim Berkedok Sparepart
- Terus Melejit, Green Financing BRI Tembus Rp89,9 triliun di Triwulan I 2025
- Selama Semester I 2024, Ditjen Imigrasi Deportasi 1.503 WNA Karena Pelanggaran Izin Tinggal
- Kasus Corona di Jakarta Belum Susut, Waspada Yah...
- Hasyim Asy’ari Dipecat, DPR Cari Komisioner Baru Sebagai Pengganti