Market Kripto Merosot, Harga Bitcoin Koreksi ke US$106.000
asar kripto mengalami tekanan berat dengan harga bitcoin anjlok hingga menyentuh US$106.000 di Jumat (13/6). Kekhawatiran meningkat di tengah pendekatan tenggat waktu kesepakatan dagang dan eskalasi ketegangan geopolitik, terutama antara Iran dan Israel, serta AS yang mulai mengevakuasi warganya dari kawasan tersebut.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memperingatkan potensi konflik besar di Timur Tengah seiring macetnya negosiasi nuklir dengan Iran.
Baca Juga: Investor Kaget, Bursa Asia Tertekan Pengumuman Terbaru Soal Tarif Trump
“Lihat, ada kemungkinan konflik besar. Kami punya banyak warga Amerika di wilayah ini, dan saya bilang, kita harus memberitahu mereka untuk pergi, karena sesuatu bisa saja terjadi dalam waktu dekat,” ujar Trump, dilansir dari Coindesk.
“Saya tidak ingin bilang itu sudah dekat, tapi kelihatannya memang sesuatu bisa saja segera terjadi,” tambahnya.
Pasar kripto tidak mampu menghindar dari tekanan, terutama setelah reli aset berisiko dalam beberapa minggu terakhir dilakukan tanpa dukungan dari pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral.
Namun, data ekonomi terbaru menunjukkan pelemahan, yang dapat memaksa Federal Reserve (The Fed) untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) Mei tercatat lebih lemah dari perkiraan, baik secara keseluruhan maupun inti. Selain itu, klaim pengangguran awal bertahan di level tinggi 248.000, sementara klaim lanjutan naik menjadi 1,956 juta, tertinggi sejak November 2021.
Trump kembali mendesak Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mengambil kebijakan yang lebih dovish. Ia bahkan menyebut Powell sebagai numbskullkarena belum juga memangkas suku bunga.
Baca Juga: Sanksi Dicabut Trump, Suriah Akhirnya Bisa Rasakan Kembali Trading Kripto di Binance
“Saya mungkin harus memaksa sesuatu,” ujap Trump.
下一篇:PSI Mau Interpelasi Anies Baswedan, PDIP: Kenapa Sekarang?
相关文章:
- Prof Salim Said Tokoh Pers dan Pengamat Militer yang Kini Meninggal Dunia, Berikut Profil Singkatnya
- Setelah Golkar, Surya Paloh Rencana Kunjungi PDIP : Kasih Kode Dulu, Barangkali Ibu Mega Ada Waktu
- Hubungan Korban Pembunuhan Berantai Dengan Pelaku Diungkap Kepolisian
- 9 Cara Terhindar dari Sambaran Petir
- Terkuak Alasan Buronan Nomor 1 di Thailand Chaowalit Thongduang Ngumpet di Indonesia
- Berat Badan Meningkat? Hati
- Berat Badan Meningkat? Hati
- FOTO: Pertama di Prancis, Menata Rambut Sambil Mencicip Sampanye
- 3 Catatan Bawaslu dalam Pengawasan Coklit
- Polri Enggan Beberkan Hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe: Informasi Intelijen
相关推荐:
- Prof Salim Said Tokoh Pers dan Pengamat Militer yang Kini Meninggal Dunia, Berikut Profil Singkatnya
- Ragunan: Lokasi, Jam Buka, Fasilitas, dan Tiket Masuk Terbaru
- FOTO: Pasar Burung Pramuka yang Tak Pernah Sepi Pengunjung
- Menjiplak! Anies Pakai Tagline Pemprov DKI Untuk Kampanye Pilpres 2024, Heru Budi: Hahaha...!
- Saham Ini Sudah Meroket 101% dalam Sepekan, BEI Keluarkan Peringatan!
- VIDEO: Kapan Kita Perlu Cek Jantung untuk Deteksi Dini?
- Heru Budi: Pemprov DKI Jakarta Siap Dukung ASEAN 2023
- Benarkah Jus Jambu Bisa Menaikkan Trombosit Pasien DBD?
- Postingan Facebook Pegi Setiawan Hilang, Kuasa Hukum Laporkan Penyidik Polda Jabar ke Propam Polri
- Waspada, Ternyata Ini Penyebab Kasus DBD di Indonesia Naik
- Indonesia Bakal Kedatangan Daewoong Fexuprazan, Solusi Lebih Cepat dan Praktis untuk Pengidap GERD
- Pertamina Perluas Proses Pendataan Pembelian Pertalite Berbasis QR Code
- 1 Januari 2025 Kenaikan PPN 12 Persen Berlaku, Sri Mulyani Serahkan ke Pemerintahan Prabowo
- BBTN Bocorkan Rencana Usai Resmi Caplok Bank Victoria Syariah
- Link dan Cara Cek Akreditasi Kampus Lewat BAN
- Selama Semester I 2024, Ditjen Imigrasi Deportasi 1.503 WNA Karena Pelanggaran Izin Tinggal
- Selama Semester I 2024, Ditjen Imigrasi Deportasi 1.503 WNA Karena Pelanggaran Izin Tinggal
- Sanksi Dicabut Trump, Suriah Akhirnya Bisa Rasakan Kembali Trading Kripto di Binance
- Timur Tengah Panas, Harga Emas Tembus Tertinggi Sepekan Ini!
- Temui Polri, Amnesty International Desak Usut Tuntas Ricuh 22 Mei