时间:2025-05-22 06:02:38 来源:网络整理 编辑:探索
Daftar Isi Penyakit yang tidak boleh makan singkong rebus quickq官网ios版
Singkongrebus memang bisa jadi camilanyang enak dan menyehatkan. Tapi, tak semua orang bisa seenaknya mengonsumsi singkong rebus.
Simak penyakittertentu yang tidak boleh makan singkong rebus dalam ulasan ini.
Singkong merupakan sumber energi yang cukup penting. Singkong juga mengandung banyak nutrisi seperti protein, kalsium, hingga serat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Oleh karena itu, olah singkong dengan benar sebelum dikonsumsi.
Selain masalah sianida, apakah ada penyakit yang tidak boleh makan singkong rebus?
Pada sebagian orang, mengkonsumsi singkong bisa menimbulkan reaksi alergi. Salah satunya disebabkan oleh kandungan sulfit yang ada di dalamnya.
Mengutip laman Allergy Sources, sulfit merupakan garam organis yang berpotensi menimbulkan gejala intoleransi makanan pada kelompok orang yang sensitif. Intoleransi makanan ini lebih sering terjadi pada penderita asma.
![]() |
Ibu hamil dan menyusui juga harus memperhatikan asupan singkong. Mengutip WebMD, terlalu banyak makan singkong bisa menyebabkan cacat lahir.
Sementara bagi ibu menyusui, konsumsi singkong berlebih bisa membuat bayi terpapar bahan kimia yang bisa memengaruhi fungsi tiroid.
Meski tak dilarang, tapi orang dengan diabetes juga disarankan untuk memperhatikan asupan singkong. Salah satunya adalah kandungan karbohidrat yang ada di dalam singkong.
Mengutip Healthline, dalam 100 gram singkong yang direbus mengandung 191 kalori dan 40 gram karbohidrat. Asupan karbohidrat sendiri dikenal sebagai salah satu penyebab gula darah naik.
Anda disarankan untuk mengonsumsi singkong sewajarnya. Sebagai jumlah aman, Anda disarankan cukup mengonsumsi singkong tak lebih dari 100 gram per hari atau setara dengan sekitar 3 potong singkong ukuran sedang.
Demikian informasi mengenai penyakit yang tidak boleh makan singkong rebus. Semoga bermanfaat.
[Gambas:Video CNN]
留学日本动画专业,你可以选择这几所院校!2025-05-22 05:33
Peningkatan Daya Saing Terhambat, Kemenperin Ungkap Alasannya2025-05-22 05:32
PSI Cari Pengganti Kaesang? Pendaftaran Ketum Baru Resmi Dibuka!2025-05-22 04:54
Wabah Campak Menggila di Eropa dan Amerika Gegara Antivaksin, Menkes Mewanti2025-05-22 04:39
KPK Amankan 25 Orang di OTT Bupati Meranti Termasuk Sekda dan Kadis2025-05-22 04:29
BPOM Terlibat dalam Penanganan Keracunan MBG, Apa yang Dilakukan?2025-05-22 04:25
Simak Panduan Cara Cek NIP PPPK dan CPNS 2025 Lewat ASN Digital BKN2025-05-22 04:16
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei: Sejarah hingga Jejak Awal Organisasi Boedi Oetomo!2025-05-22 03:53
曼彻斯特建筑学院排名情况及申请条件2025-05-22 03:51
Tata Cara Buat Akun Pendaftaran PPDB Madrasah DKI Jakarta 2025 Lewat Website Ppdb2025-05-22 03:48
Perjalanan Unilever Masuk ke Indonesia, dari Kenalkan Sunlight hingga Miliki SariWangi2025-05-22 06:01
Pengakuan Dokter Gigi Iseng Rekam Mahasiswi Mandi, Kini Menatap Hidup Tinggal di Penjara2025-05-22 05:38
#KurbanSengaruhItu Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Berkurban ke Pelosok Negeri2025-05-22 04:37
Pacu Hilirisasi Kelapa Sawit, Kemenperin Dukung Riset MAKSI dan Kimia Farma2025-05-22 04:19
俄罗斯艺术类大学排名前五的院校2025-05-22 04:14
Paus Leo XIV Ternyata Pernah ke Indonesia, Begini Ceritanya2025-05-22 03:57
OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah2025-05-22 03:55
Demi Industri Pos yang Sehat, Asperindo Dukung Kebijakan Komdigi2025-05-22 03:53
KPK Amankan 25 Orang di OTT Bupati Meranti Termasuk Sekda dan Kadis2025-05-22 03:29
Alasan Gratis Ongkir Dibatasi, Komdigi: Hanya Atur Perang Harga agar Persaingan Sehat2025-05-22 03:25