时间:2025-05-22 09:27:31 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Harga Bitcoin terus menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Sejumlah le quickq 网址
Harga Bitcoin terus menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Sejumlah lembaga keuangan internasional seperti Standard Chartered dan JP Morgan memproyeksikan harga aset kripto terbesar itu dapat menembus level US$120.000pada akhir kuartal II-2025, seiring meningkatnya minat institusional dan sentimen pasar yang positif.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan mendekati level US$107.000, hanya terpaut sekitar 3% dari rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di kisaran US$109.000 yang dicapai pada Januari lalu.
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menjelaskan bahwa lonjakan harga Bitcoin didorong oleh kombinasi faktor makroekonomi, arus masuk investasi institusional, serta optimisme pasar yang tinggi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus US$107.000, Tantang 'Sell in May and Go Away'
“Masuknya investasi dari institusi besar seperti manajer aset global memperkuat posisi Bitcoin di pasar,” ujar Fahmi dalam keterangan resminya, Rabu (21/5). Ia merujuk pada data dari Coinglass dan The Block yang mencatat bahwa sepanjang Mei 2025, hanya terdapat dua hari di mana aliran dana masuk neto ETF Bitcoin spot di AS mencatatkan angka negatif, yakni pada 6 dan 13 Mei.
Menurut Fahmi, kehadiran investor institusional tidak hanya meningkatkan permintaan, tapi juga menjadi sinyal kuat bagi investor ritel untuk ikut masuk ke pasar kripto.
Baca Juga: 4 Alasan Bitcoin Cetak ATH di Bulan Mei 2025
Fahmi juga menyoroti ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve sebagai katalis tambahan. "Data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mendorong spekulasi pemangkasan suku bunga. Ini cenderung melemahkan nilai dolar AS dan mendorong investor mencari aset lindung nilai alternatif seperti Bitcoin, Ethereum, dan emas," jelasnya.
Dari sisi teknikal, indikator on-chain seperti Realized Capitalization dan rasio Market Value to Realized Value (MVRV) menunjukkan akumulasi besar-besaran masih berlangsung. Data dari Glassnode mengungkap bahwa Realized Cap Bitcoin telah menyentuh titik tertinggi baru, mengindikasikan banyak investor masih menahan aset mereka alih-alih merealisasikan keuntungan.
Namun, Fahmi mengingatkan bahwa tekanan koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai. "Indikator RSI mulai memasuki area overbought, dan terdapat resistance kuat di area ATH sebelumnya," katanya.
Baca Juga: Pasar Kripto Bangkit, Harga Bitcoin Sukses Tembus US$106.000
Meski prospek positif masih dominan, tantangan dari sisi eksternal belum sepenuhnya mereda. Di antaranya adalah risiko inflasi global dan perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif pemerintahan Donald Trump yang kembali berkuasa. Kondisi ini mendorong investor untuk semakin selektif dan adaptif dalam menyusun strategi portofolio.
Bagi investor berpengalaman, altcoin bisa menjadi peluang menarik jika dikombinasikan dengan strategi trading aktif. Sementara bagi investor pemula, strategi dollar cost averaging (DCA) dinilai lebih relevan, yakni dengan mengakumulasi aset secara bertahap—misalnya setiap bulan—untuk memperoleh harga beli rata-rata yang lebih stabil.
“Strategi ini memungkinkan investor mendapatkan harga rata-rata yang lebih rendah, sehingga portofolionya siap merealisasikan keuntungan saat harga mendekati ATH,” terang Fahmi.
Untuk mendukung strategi ini, platform seperti Reku menghadirkan fitur Packs, yang memungkinkan investor berinvestasi secara otomatis dalam sejumlah aset kripto unggulan melalui satu transaksi. Fitur ini juga dilengkapi dengan sistem Rebalancing untuk menyesuaikan alokasi aset berdasarkan kondisi pasar terkini.
“Fitur Packs memungkinkan investor berinvestasi pada crypto blue chip terbaik seperti Bitcoin dalam sekali swipe. Dengan dukungan rebalancing otomatis, strategi DCA menjadi lebih praktis dan optimal,” tutup Fahmi.
Mentan SYL Ungkap Ribuan Ton Daging Beku Siap Penuhi Kebutuhan Lebaran 20232025-05-22 09:23
Diskon Hari Kartini, Tarif Rp1 Transjakarta untuk Wanita Pada 21 April Besok2025-05-22 09:15
Kementan Optimis Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN2025-05-22 08:54
OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah2025-05-22 08:40
Ribut dengan Pacar dan Pramugari di Pesawat, Pria Didenda Rp321 Juta2025-05-22 08:30
Anindya Bakrie Soal Kasus Pemalakan Kadin Cilegon: Kami Hormati Proses Hukumnya2025-05-22 08:15
Kata Dokter, Ini Tanda Kamu Kecanduan Masturbasi2025-05-22 07:25
Arsenal Beri Lampu Hijau Mikel Arteta Bidik Pemain Bintang Real Madrid Senilai Rp 1,8 Triliun2025-05-22 07:24
Lepas Puluhan Ribu Pemudik Gratis Polri, Kapolri Minta Pengemudi Hati2025-05-22 06:56
Habiburokhman Pasang Badan, Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB di Kasus Meme Prabowo2025-05-22 06:54
Terjebak Romantisme 'Workaholic' Buruh Kantoran2025-05-22 09:15
SBY: Dunia Semakin Rentan dan Berbahaya, Kolaborasi Global Jadi Kunci Hadapi Krisis Iklim2025-05-22 08:34
Kuliah Gratis di IPB? Jalur Beasiswa BUD Dibuka Lagi, Daftarnya Cuma Sampai Juni 2025!2025-05-22 08:29
FOTO: Menengok Pameran Kopi Internasional di JICC2025-05-22 08:25
Anies Minta Pegawai Pemprov DKI Jakarta Wajib Ikut Donor Darah2025-05-22 07:57
BPOM Terlibat dalam Penanganan Keracunan MBG, Apa yang Dilakukan?2025-05-22 07:39
5 Tanaman yang Mengundang Ular, Jangan Ditanam di Rumah Kamu2025-05-22 07:32
Panasonic Holding PHK Ribuan Karyawannya, Kemenperin: Persaingan Semakin Ketat2025-05-22 07:12
Lukas Enembe Ditangkap KPK, Polda Papua Perketat Keamanan di Mako Brimob Kota Raja2025-05-22 07:12
Alasan Habiburokhman Mau Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Tersangka Meme Jokowi2025-05-22 06:46