时间:2025-05-22 00:53:24 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah berjalan dua bulan lebih, sejak 13 Ja quickqios版下载
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah berjalan dua bulan lebih, sejak 13 Januari 2021. Banyak masyarakat Indonesia percaya dan yakin pendemi akan segera berakhir (49%) dengan vaksinasi ini. Dan 64% masyarakat Indonesia juga optimis bahwa lebih dari setengah populasi penduduk akan tervaksin di tahun 2021.
Data di atas merupakan hasil survei terbaru yang dilakukan Ipsos, perusahaan peneliti pasar atau market research global,untuk memahami perkembangan opini dan perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19, gelombang ketiga. Survei diadakan secara online, sejak 4-15 Februari 2021 yang mencakup negara di Asia Tenggara; Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Baca Juga: Jangan Ragu, AstraZeneca Rilis Tingkat Efektivitas Terbaru untuk Vaksinnya
Soeprapto Tan, Managing DirectorIpsos Indonesia menjelaskan, laporan hasil survei gelombang ketiga Ipsos sangat komprehensif, mencakup berbagai aspek, mulai dari opini dan perilaku masyarakat terhadap vaksin, perkembangan perilaku konsumsi, situasi ekonomi dan pendapatan masyarakat, minat beli konsumen, pilihan saluran pembelian (purchasing channel)dan penggunaan dompet digital (e-wallet), serta industri UMKM dan jenis produk yang paling diminati masyarakat saat ini.
“Tak hanya itu, hasil survei ini juga memberikan proyeksi perilaku konsumsi ke depannya, sehingga pemain bisnis dapat mengetahui trenddan sektor yang akan berkembang ke depannya.” jelas Soeprapto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/3/2021). Baca Juga: Soal Halal-haramnya Vaksin AstraZeneca, Wakilnya Anies Mintanya ini...
Lebih lanjut Soeprapto menjelaskan, seperti halnya Indonesia, negara lain di Asia Tenggara saat ini berada di babak baru dalam penanggulangan pandemi Covid-19, yaitu pendistribusian vaksin ke seluruh warga negaranya. Mayoritas masyarakat Asia Tenggara (79%) sangat bersedia dan menanti pemberian vaksin Covid-19. Vietnam (94%) dan Indonesia (80%) adalah negara Asia Tenggara yang masyarakatnya paling banyak bersedia dan bersemangat untuk divaksin. Diurutan ketiga, Thailand (78%), Singapura 77%, Malaysia (76%), dan terakhir Filipina (68%). Lebih jauh, mayoritas masyarakat Asia Tenggara bersedia dan berencana mendapatkan vaksinasi di tahun 2021, masyarakat Indonesia dan Vietnam adalah yang paling ingin segera mendapatkan vaksinasi dibandingkan lainnya dengan masing-masing presentase 50%.
Banyaknya masyarakat yang bersedia bahkan ingin segera divaksin, seperti hasil penelitian di atas, menunjukkan program kampanye yang dilakukan Pemerintah Indonesia sejak pertengahan tahun 2020 lalu, guna memberikan edukasi, himbauan, serta ajakan kepada masyarakat untuk bersedia mendapatkan vaksin Covid-19 cukup berhasil. Tingkat pemahaman masyarakat Indonesia mengenai vaksin itu sendiri, efek samping, dan potensi mereka yang memiliki resiko tertular cukup baik.
Lebih lanjut, hasil survei menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia melihat ada 5 kelompok prioritas tertinggi yang perlu segera mendapatkan vaksinasi Covid-19, yaitu tenaga kesehatan (nakes) (71%) & pekerja garis depan / frontliners(29%), aparatur negara (26.5%), lansia (16.7%) dan pekerja layanan public, seperti pekerja di pasar tradisional atau mall, pekerja restoran, guru & tenaga pendidik, lainnya (15.75%), baru kemudian kelompok atau golongan usia dewasa usia 18 – 59 tahun (14.4%) dan penduduk usia di bawah 18 tahun (6%). Hal ini sejalan dengan strategi yang diterapkan Pemerintah, yaitu tahap 1 ditujukan bagi nakes dan aparatur negara seperti polisi, tentara (ABRI/TNI), dan tahap 2 yang saat ini sedang berjalan bagi lansia, pekerja publik, dan dalam waktu dekat akan direalisasikan pada guru & tenaga pendidikan.
Terkait masih tingginya kasus positif Covid-19 di Indonesia, dalam survei ini 71% masyarakat menyadari bahwa untuk menurunkan penularan Covid-19 perlu adanya kesadaraan diri untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik, khususnya memakai masker meskipun setelah divaksin serta mengikuti himbauan dari Pemerintah dalam kaitannya dengan 5M & 3T. 66% masyarakat berpendapat perlunya kembali digencarkan kampanye edukasi kepada masyarakat secara menyeluruh dan massif, serta diberlakukannya sanksi kepada mereka yang melanggar larangan atau protokol kesehatan.
Dan 21% masyarakat mengakui pengaruh peran aktif tokoh masyarakat (public figure/influencer) untuk memberikan contoh pola hidup baru (new normal) yang sesuai dengan protokol kesehatan yang benar dan sesuai anjuran Pemerintah, seperti menghindari kerumunan, memakai masker ketika berinteraksi dimana pun, dan lainnya.
Turis China Paling Royal di Dunia, Total Habiskan Belanja Rp3.194 T2025-05-22 00:50
日本大学环艺设计排名TOP6详情一览!2025-05-22 00:16
KA 112 Brantas yang Alami Kecelakaan Bawa 626 Penumpang2025-05-22 00:07
2 Hari Jelang Balap Formula E Jakarta, Para Pembalap Lakukan Sesi Foto di Monas2025-05-21 23:49
服装设计专业留学院校介绍2025-05-21 23:23
国外服装设计大学可以申请哪些?2025-05-21 22:54
Bancassurance Syariah Dipacu, Zurich Gandeng Bank OCBC2025-05-21 22:54
米兰理工大学排名情况如何?2025-05-21 22:48
Satu Dekade NMAX jadi Pelopor Inovasi yang Sukses Ciptakan Trend Setter2025-05-21 22:29
SAP Hadirkan Inovasi Business AI: Definisikan Ulang Cara Perusahaan Beroperasi2025-05-21 22:24
Xiaomi Luncurkan SUV Pertamanya di Tengah Ujian Bertubi2025-05-22 00:49
Usai Tiba di Mimika, Wapres Maruf Amin Bertolak ke Nabire, Ini Agendanya2025-05-22 00:39
Bancassurance Syariah Dipacu, Zurich Gandeng Bank OCBC2025-05-22 00:26
KA 112 Brantas yang Alami Kecelakaan Bawa 626 Penumpang2025-05-22 00:17
Jangan Anggap Sepele Gatal di Area Vagina, Bisa Bikin Infeksi2025-05-21 23:10
Dewan Pakar IDI Tak Menyangka Jerinx Sampai Masuk Penjara2025-05-21 23:06
Operator Gabungan XL2025-05-21 23:02
纽约视觉艺术学院学费及录取要求解析2025-05-21 22:31
筑波大学世界排名情况怎么样?2025-05-21 22:27
Alasan Polri Beli Pesawat Bekas Boeing 737 800NG dari Irlandia2025-05-21 22:23