时间:2025-05-20 22:15:27 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan eko quickq手机安卓下载
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 berada di kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen, meskipun dihadapkan pada berbagai dinamika global.
Target tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna bersama anggota DPR RI yang membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2026.
“Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2026 pada kisaran 5,2% hingga 5,8%,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Ia menambahkan, target pertumbuhan ekonomi tersebut akan didorong melalui penguatan daya beli masyarakat serta transformasi dan reformasi struktural melalui hilirisasi.
Baca Juga: Sri Mulyani: Transisi Energi Wajib Jadi Prioritas di Tengah Gejolak Ekonomi
“Dengan tetap menjaga daya beli masyarakat, mendorong transformasi dan reformasi ekonomi termasuk hilirisasi sumber daya alam dan perbaikan iklim investasi dan sumber daya manusia,” tuturnya.
Menurutnya, langkah-langkah ini menjadi landasan kuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Laju pertumbuhan ini menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan hingga mencapai 8% dalam beberapa tahun ke depan dengan terus konsisten mencapai visi Indonesia Maju 2045,” pungkasnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Hasil 6 Bulan Prabowo: Banyak Hal yang Telah Kita Capai
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa target inflasi pada 2026 dipatok pada kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen. Pemerintah akan menjaga stabilitas harga dari sisi suplai dan permintaan, serta menjaga nilai tukar rupiah dalam rentang Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar AS.
Ia juga menyampaikan bahwa suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun diperkirakan berada pada kisaran 6,6 persen hingga 7,2 persen.
Menurut Sri Mulyani, langkah ini bertujuan untuk menjaga minat beli investor di pasar SBN serta menciptakan stabilitas di sektor keuangan dan nilai tukar rupiah.
“Ini ada didukung dengan spreadyang menarik dan trustdari investor terhadap stabilitas ekonomi dan kebijakan fiskal yang baik,” imbuhnya.
Tiket Formula E Jakarta Belum Dijual, Wagub DKI Langsung Ungkap Hal Ini2025-05-20 22:07
Digarap Polisi, Ahyudin Bilang Begini2025-05-20 21:46
Digarap Polisi, Ahyudin Bilang Begini2025-05-20 21:32
Investor Jangan Lewatkan! Emiten Aguan dan Salim Grup (CBDK) akan Guyur Dividen Rp28 Miliar2025-05-20 21:31
Legislator PDIP Pertanyakan Laporan Keuangan Formula E ke Jakpro: Untung atau Tidak?2025-05-20 21:18
Ponsel Meledak hingga Bakar Kursi Pesawat, 100 Penumpang Dievakuasi2025-05-20 21:13
Usai Nonaktifkan Irjen Ferdy Sambo, Polri Beri Kabar Baik Soal Kasus Kematian Brigadir J, Simak!2025-05-20 20:58
Peringati Hari Thalasemia, Krakatau Posco Gagas Program Kakak Asuh2025-05-20 20:51
Bharada E Digugat Rp 15 Miliar oleh Deolipa Yumara, Pengacara: Klien Kami Tak Punya Uang2025-05-20 20:01
Ibu, Pertimbangkan Kenyamanan Anak Jika Dibawa ke Tempat Kerja2025-05-20 19:49
Update COVID2025-05-20 21:57
Machu Picchu Perketat Keamanan Usai Insiden Tebar Abu Jenazah Manusia2025-05-20 21:44
Giring Berikan Sindiran Pedas, Singgung Pemimpin yang Politisasi Agama2025-05-20 21:25
ASN Asal Ternate Diduga Gunakan Narkoba Ditangkap di Jakarta2025-05-20 21:20
Hormati Demo Ojol, Istana Sebut Akan Dengar Aspirasi2025-05-20 21:12
Ponsel Meledak hingga Bakar Kursi Pesawat, 100 Penumpang Dievakuasi2025-05-20 21:04
Pelaku Begal Sadis Opang di Tangerang Diringkus Lagi Kencan di Jaksel2025-05-20 21:02
Menteri PPPA Minta Tenaga Pendidikan di Sekolah Rakyat Dipersiapkan Secara Matang2025-05-20 20:44
VIDEO: Pertemuan Paus Fransiskus dan Meru, Anak Pengidap Kanker Otak2025-05-20 20:07
Jaksa Agung Makin Gahar, Koruptor BUMN Dipastikan Tak Tidur Nyenyak2025-05-20 20:02