游客发表
发帖时间:2025-06-15 20:13:02
JAKARTA,quickq下载加速器官方版 DISWAY.ID--Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengaku ada 29 dari 145 rumah sakit TNI di Indonesia yang belum terakreditasi karena banyaknya persyaratan yang belum terpenuhi.
Hal itu disampaikan Sjafrie dalam rapat bersama Komisi I DPR RI, Rabu, 30 April 2025.
BACA JUGA:Menhan Tegaskan Prabowo Tak Intervensi Pengesahan RUU TNI
BACA JUGA:Menhan Tegaskan Tidak Ada Wajib Militer dan Dwifungsi dalam UU TNI yang Baru Disahkan
"Kami memiliki sejumlah 145 rumah sakit TNI, dari seluruh wilayah nasional kami. (Tetapi) masih ada 29 rumah sakit yang belum terakreditasi," kata Sjafrie.
Dia mengatakan rumah sakit-rumah sakit belum terakreditasi karena faktor sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, juga berkaitan dengan kebutuhan dari kemampuan layanan dasar yang diperlukan untuk para tenaga kesehatan.
"Seperti spesialis, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis obgyn dan spesialis anak, ini kita masih kurang. Itu sebabnya Universitas Pertahanan yang waktu itu didorong oleh Menteri Pertahanan sebelumnya Bapak Prabowo Subianto membentuk fakultas kedokteran di Universitas Pertahanan," jelasnya.
BACA JUGA:Menhan Sjafrie Soal UU TNI Disahkan, TNI Janji Tak Akan Pernah Mengecewakan Rakyat
BACA JUGA:Stafsus Menhan Deddy Corbuzier Komentari soal RUU TNI, Tapi Belum Lapor LHKPN ke KPK
"Alhamdulillah kita sudah mempunyai setiap kita wisuda kita mengeluarkan 75 alumni Fakultas Kedokteran, ini untuk mengejar kekurangan yang kita hadapi," sambungnya.
Terkait dokter spesialis ini, menurut Sjafrie juga tidak mudah untuk mendapat rekomendasi praktik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Belum lagi, kata dia, bila berkaitan dengan spesialisasi maka berurusan dengan perguruan tinggi yang hal itu di luar kendalinya.
"Tetapi ini mungkin bisa menjadi pertimbangan bapak-bapak, ibu-ibu sekalian untuk mendorong kementerian terkait, atau badan terkait untuk kita juga ingin mempunyai dokter-dokter spesialis," kata Sjafrie.
相关内容
随机阅读
热门排行
友情链接