您的当前位置:首页 > 娱乐 > Viral Menu 'Makanan Anjing Impor' bagi Penumpang Pesawat Kelas Bisnis 正文

Viral Menu 'Makanan Anjing Impor' bagi Penumpang Pesawat Kelas Bisnis

时间:2025-06-09 02:47:15 来源:网络整理 编辑:娱乐

核心提示

Jakarta, CNN Indonesia-- Maskapai China Eastern Airlinesramai diperbincangkan di imbas menu makanan quickq加速器下载网址

Jakarta,quickq加速器下载网址 CNN Indonesia--

Maskapai China Eastern Airlinesramai diperbincangkan di imbas menu makanan yang ditawarkan ke penumpang kelas bisnis. Berdasarkan menu yang diunggah salah satu penumpang ke media sosial, ada pilihan "makanan anjing impor" di sana.

Viral Menu 'Makanan Anjing Impor' bagi Penumpang Pesawat Kelas Bisnis

Seperti diberitakan Independent pada Jumat (17/11), terdapat beberapa pilihan makanan pembuka untuk penumpang kelas bisnis pesawat tersebut, seperti daging sapi, seafood, dan sup.

Lihat Juga :
Alasan Kenapa Makanan Pilot dan Kopilot Tak Boleh Sama

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unggahan itu mendapatkan respons lebih dari 1.000 orang, dengan ratusan komentar dan share. Salah satu netizen, Edward Poon, bertanya apakah China Eastern Airlines ramah terhadap hewan peliharaan.

Ada pula yang berkomentar menu tersebut adalah hasil terjemahan Google Translate dan ditanggapi oleh netizen yang lain, "Jadi maksudnya hotdog?"

[Gambas:Video CNN]



Sedangkan yang lain ingin melihat menu makanan tersebut dalam bahasa China sehingga bisa tahu apa sajian yang benar-benar ditawarkan oleh airlines tersebut.

Gambar menu tersebut juga dibagikan di Reddit dan fokus menjadikan "impor" sebagai candaan. "Rupanya, penumpang kelas ekonomi hanya mendapatkan makanan anjing lokal," canda netizen.

Namun hingga saat ini tidak jelas hidangan apa yang dimaksud dalam menu terjemahan di pesawat China Eastern tersebut.

China Eastern Airlines berkantor pusat di Shanghai, China. Maskapai ini menjadi salah satu dari tiga maskapai penerbangan tulang punggung milik negara di Tiongkok.

China Eastern telah terdaftar di pasar saham Shanghai dan Hong Kong. Saat ini, China Eastern mengoperasikan armada kurang lebih 800 pesawat.

(fby/chri)