会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global!

Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global

时间:2025-06-04 21:26:28 来源:quickq电脑版官网 作者:探索 阅读:940次
Warta Ekonomi,quickq加速器最新版 Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,66% ke level 7.134 pada awal perdagangan Senin (2/6/2025) pukul 09.00 WIB, setelah sebelumnya ditutup di level 7.175. Hingga sesi jeda, IHSG tercatat turun lebih dalam sebesar 1,73% ke posisi 7.051. Pelemahan ini disebut-sebut sebagai koreksi wajar setelah kenaikan tajam selama Mei 2025.

Pengamat pasar modal Lanjar Nafi menyebut pelemahan tersebut sebagai tekanan jual jangka pendek pasca reli bulanan signifikan. “Data yang saya peroleh menunjukkan IHSG naik 6,04% sepanjang Mei 2025. Itu merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak Mei 2009,” ujar Lanjar kepada Warta Ekonomi, Senin (2/6/2025).

Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global

Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global

Lanjar menambahkan bahwa kondisi teknikal di sejumlah sektor unggulan telah memasuki wilayah jenuh beli (overbought), yang menjadi sinyal koreksi. Namun, menurutnya, momen ini justru menjadi peluang akumulasi bagi investor jangka menengah dan panjang.

Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global

Baca Juga: IHSG Masih Loyo, Saham Bank Raksasa Kompak Merosot

Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global

“Ini saatnya melakukan buy on weakness, khususnya pada saham-saham berfundamental kuat yang terkoreksi secara teknikal,” ucap Lanjar.

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menyatakan bahwa pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, terutama pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Rencana Trump untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium, serta menaikkan tarif dari Uni Eropa hingga 50%, menimbulkan kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya proteksionisme global.

“Ini yang kami sebut sebagai efek Trump’s temper tantrum. Pasar terguncang oleh ketidakpastian arah kebijakan AS,” kata Nafan.

Ia juga menyebut bahwa pelaku pasar tengah menantikan arah kebijakan Federal Reserve, khususnya terkait rilis dot plot, proyeksi PCE, tingkat pengangguran, dan outlook pertumbuhan ekonomi AS. “Semua indikator itu akan sangat memengaruhi persepsi risiko dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Baca Juga: IHSG Tergelincir, Efek Trump Tantrum?

Dari dalam negeri, tekanan juga datang dari rilis data inflasi yang menunjukkan terjadinya deflasi. Menurut Nafan, deflasi ini mencerminkan lemahnya permintaan masyarakat dan menjadi sinyal negatif bagi pasar. Selain itu, meskipun neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 60 bulan berturut-turut, besarannya kini menyusut di bawah US$1 miliar, akibat defisit perdagangan dengan Tiongkok.

Menjawab pertanyaan soal sektor yang berpotensi diminati saat koreksi, Lanjar menyebut sektor keuangan, material dasar, dan energi masih menjanjikan. Menurutnya, ketiga sektor itu tetap memiliki dukungan fundamental yang kuat dalam jangka menengah.

Dengan kombinasi tekanan global dan domestik, analis menilai IHSG akan tetap rentan terhadap volatilitas dalam waktu dekat, sambil menunggu arah kebijakan ekonomi AS dan perkembangan indikator ekonomi dalam negeri.

(责任编辑:知识)

相关内容
  • Catat! Daftar Jurusan Sepi Peminat SNBP 2025 di UI dan UNJ, Ada Jenjang D3 hingga S1
  • quickq官方入口
  • quickq苹果版ios
  • QuickQ软件下载
  • Dugaan Suap Terkait Gubenur Paman Birin, KPK Panggil Kabag Protokol Pemprov Kalsel
  • quickq手机中文版下载
  •  quickq
  • quickq官网下载安卓版
推荐内容
  • Turis Irlandia Jatuh ke Lereng Gunung Rinjani Ditemukan sedang Merokok
  • quickq软件能信任吗
  • quickq怎么读
  •  quickq
  • Materi dan Kisi
  • quickq